Minggu, 27 Januari 2013

Mari belajar JUJUR

Aristoteles pernah berkata,”Sebaik-baik perkataan adalah yang jujur pengucapannya dan bermanfaat bagi pendengaranya” Di kesempatan lain dia juga pernah berkata, “Mati demi kejujuran lebih baik dari hidup dengan kebohongan.”
Tentunya kata-kata tersebut diucapkan Aristoteles bukan berangkat dari prinsip aqidah yang dianutnya, karena ia kafir, tapi lebih karena fitrahnya sebagai manusia. Disamping tentunya merupakan hasil perenungannya yang mendalam tentang kehidupan ini. Terlepas dari status aqidah yang dianut Aristoteles, setidaknya demikianlah norma universal yang sebenarnya melekat di semua dada umat manusia. Namun kemunafikan dan hawa nafsulah yang merekatkan kedustaan – lawan kejujuran – ke dalam dada mereka.
Jelasnya jujur merupakan kemuliaan. Kemudian berbarengan dengan jayanya peradaban kafir-munafik yang mendunia saat ini kejujuran menjadi tersingkirkan. Jadilah jujur menjadi barang aneh. Sekalipun sebenarnya merupakan mutiara yang menentramkan pelakunya. Maka, siapa yang menginginkan kebahagiaan, jujurlah dan Allah mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar